![adsense 336x280 adsense 336x280](https://2.bp.blogspot.com/-20IUI16UYfo/VsraTt2CRpI/AAAAAAAAB10/FKzsnv6LSq0/s1600/adsense336x280.png)
Kompos adalah jenis pupuk organik hasil proses fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan dasar seperti tumbuhan, kotoran ternak ataupun limbah rumah tangga (sampah dapur) dan lain-lain, dengan teknik tertentu dan dengan tambahan unsur-unsur atau bahan-bahan yang lain untuk mempercepat proses penguraian (pengomposan). Dengan bantuan bakteri beo organik pada suhu tertentu, bahan-bahan dasar tadi akan menjadi bentuk baru yang disebiut kompos.
Kompos sebagai salah satu pupuk organik mempunyai kelebihan sebagai berikut :
- Mengandung unsur hara yang lengkap, baik makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, walaupun jumlahnya sedikit.
- Menyediakan makanan bagi mikroba
- Mempercepat pelapukan bahan mineral
- Memperbaiki struktur tanah
- Mengikat air dalam tanah
- Menghalangi mikroorganisme yang merugikan tanaman
Pengomposan penting karena bahan organik
tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk, sebab unsur C/N (Carbohydrate dan
Nitrogen) pada bahan-bahan tersebut relatif tinggi dibandingkan dengan C/N yang
dikandung oleh tanah. Nilai C/N pada tanah sekitar 10-12, sedangkan pada
daun-daunan sekitar 40, pada cabang tanaman sekitar 20-50, dan pada kayu
mencapai 300 atau lebih.
Prinsip pengomposan adalah menurunkan
rasio C/N bahan organik dibawah 20, atau
kurang lebih sama dengan C/N pada tanah dalam proses pengomposan terjadi
perubahan unsur-unsur sebagai berikut :
- Karbohidrat, selulosa, Emi selulosa, lemak, lilin, diubah menjadi CO2 dan air (H2O).
- Zat putih telur diubah menjadi CO2 dan air (H2O).
- Senyawa organik yang sudah terurai dapat diserap oleh tanaman.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pengomposan, antara lain :
a. Nilai C/N bahan dasar
Semakin rendah nilai C/N
bahan dasar maka waktu pengomposan semakin singkat.
b. Ukuran bahan dasar
Ukuran bahan baku/dasar yang
lebih kecil akan mempercepat waktu pengomposan. Untuk itu
bahan baku lunak
perlu dipotong-potong, dicacah kecil-kecil (± 4-5 cm) sedangkan bahan baku
keras (± 0,5-1 cm).
c. Komposisi bahan dasar
Komposisi bahan baku yang
terdiri atas beberapa jenis bahan lebih baik dan lebih cepat
berproses daripada
bahan baku yang terdiri atas satu jenis saja. Dapat pula ditambahkan dengan
feses.
d. Suhu
Suhu pengomposan yang ideal
adalah 30o-60oC. Suhu yang terlalu rendah akan
menyebabkan
mikroorganisme tidur (dorman), jika terlalu panas ia akan mati.
e.
Kelembagaan bahan dasar
Kelembagaan yang ideal adalah
40o-60oC. Tumpukan kompos harus diatur sedemikian rupa
supaya sirkulasi udara tetap terjadi.
f.
Keasaman (PH)
Keasaman (PH) yang baik dalam
pengomposan adalah sekitar 6,5-7,5 (netral). Biasanya
ditambahkan kapur atau
abu dapur jika terlalu rendah.
g.
Jumlah mikroorganisme
Mikroorganisme yang akan
bekerja secara rumit pada proses pengomposan adalah bakteri,
cendawan (fungus)
actinomycetes, dan protozoa. Makin banyak jumlah mikroorganisme, makin
cepat
proses pengomposan.
Itulah tadi pengertian pupuk
kompos, dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita dan kita juga dapat
menjaga lingkungan kita agar tetap terjaga keseimbangannya.karena penggunaan
pupuk kimia kini telah terasa dampak negatifnya seperti tanah menjadi rusak
sehingga cara untuk mengembalikan tanah menjadi subur kembali adalah dengan
penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.
![adsense 336x280 adsense 336x280](https://2.bp.blogspot.com/-20IUI16UYfo/VsraTt2CRpI/AAAAAAAAB10/FKzsnv6LSq0/s1600/adsense336x280.png)
0 Response to "Pengertian Pupuk Kompos"
Post a Comment