Pengertian Pupuk Kompos

adsense 336x280
         

         Kompos adalah jenis pupuk organik hasil proses fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan dasar seperti tumbuhan, kotoran ternak ataupun limbah rumah tangga (sampah dapur) dan lain-lain, dengan teknik tertentu dan dengan tambahan unsur-unsur atau bahan-bahan yang lain untuk mempercepat proses penguraian (pengomposan). Dengan bantuan bakteri beo organik pada suhu tertentu, bahan-bahan dasar tadi akan menjadi bentuk baru yang disebiut kompos.
                
Kompos sebagai salah satu pupuk organik mempunyai kelebihan sebagai berikut :
  1. Mengandung unsur hara yang lengkap, baik makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, walaupun jumlahnya sedikit.
  2. Menyediakan makanan bagi mikroba
  3. Mempercepat pelapukan bahan mineral
  4. Memperbaiki struktur tanah
  5. Mengikat air dalam tanah
  6. Menghalangi mikroorganisme yang merugikan tanaman
          Pengomposan penting karena bahan organik tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk, sebab unsur C/N (Carbohydrate dan Nitrogen) pada bahan-bahan tersebut relatif tinggi dibandingkan dengan C/N yang dikandung oleh tanah. Nilai C/N pada tanah sekitar 10-12, sedangkan pada daun-daunan sekitar 40, pada cabang tanaman sekitar 20-50, dan pada kayu mencapai 300 atau lebih. 

          Prinsip pengomposan adalah menurunkan rasio C/N  bahan organik dibawah 20, atau kurang lebih sama dengan C/N pada tanah dalam proses pengomposan terjadi perubahan unsur-unsur sebagai berikut :
  1. Karbohidrat, selulosa, Emi selulosa, lemak, lilin, diubah menjadi CO2 dan air (H2O).
  2. Zat putih telur diubah menjadi CO2 dan air (H2O).
  3. Senyawa organik yang sudah terurai dapat diserap oleh tanaman.
       
        Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengomposan, antara lain :
a.      Nilai C/N bahan dasar
      Semakin rendah nilai C/N bahan dasar maka waktu pengomposan semakin singkat.
b.     Ukuran bahan dasar 
      Ukuran bahan baku/dasar yang lebih kecil akan mempercepat waktu pengomposan. Untuk itu   
      bahan baku lunak perlu dipotong-potong, dicacah kecil-kecil (± 4-5 cm) sedangkan bahan baku 
      keras (± 0,5-1 cm). 
c.      Komposisi bahan dasar 
      Komposisi bahan baku yang terdiri atas beberapa jenis bahan lebih baik dan lebih cepat 
      berproses daripada bahan baku yang terdiri atas satu jenis saja. Dapat pula ditambahkan dengan 
      feses. 
d.     Suhu 
      Suhu pengomposan yang ideal adalah 30o-60oC. Suhu yang terlalu rendah akan menyebabkan 
      mikroorganisme tidur (dorman), jika terlalu panas ia akan mati. 
e.      Kelembagaan bahan dasar 
      Kelembagaan yang ideal adalah 40o-60oC. Tumpukan kompos harus diatur sedemikian rupa
      supaya sirkulasi udara tetap terjadi. 
f.       Keasaman (PH) 
      Keasaman (PH) yang baik dalam pengomposan adalah sekitar 6,5-7,5 (netral). Biasanya 
      ditambahkan kapur atau abu dapur jika terlalu rendah. 
g.      Jumlah mikroorganisme 
      Mikroorganisme yang akan bekerja secara rumit pada proses pengomposan adalah bakteri, 
      cendawan (fungus) actinomycetes, dan protozoa. Makin banyak jumlah mikroorganisme, makin
      cepat proses pengomposan.



      Itulah tadi pengertian pupuk kompos, dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita dan kita juga dapat menjaga lingkungan kita agar tetap terjaga keseimbangannya.karena penggunaan pupuk kimia kini telah terasa dampak negatifnya seperti tanah menjadi rusak sehingga cara untuk mengembalikan tanah menjadi subur kembali adalah dengan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.
adsense 336x280

0 Response to "Pengertian Pupuk Kompos"

Post a Comment

silahkan berkomentar dengan baik dan benar sesuai artikel diatas